Kamis, 17 November 2016

"Sehat dan Cantik dengan SLemon"


BISNISKU 

SLemon adalah sari buah jeruk lemon murni yang kami produksi sendiri. Sehingga kami menjamin kualitas bahan baku jeruk kami benar-benar segar / fresh. Lemon yang kami pasarkan murni 100% tanpa bahan campuran apapun sehingga aman dan banyak manfaatnya.

Visi : Menjaga kesehatan dan kecantikan secara alami dengan sari lemon murni.

Misi : Menjamin kualitas bahan baku jeruk yang benar-benar segar/fresh. Sari lemon yang dipasarkan murni 100% tanpa campuran apapun. Sehingga aman dan banyak manfaat untuk di konsumsi. 



STRATEGI PEMASARAN

Untuk memperluas jaringan pemasaran produk SLemon, Anda bisa melakukannya dengan mengikuti berbagai macam pameran UKM yang sering diselenggarakan instansi pemerintahan maupun swasta. Melalui kegiatan tersebut, Anda bisa mengenalkan produk-produk unggulan kepada masyarakat luas, menambah jaringan bisnis, dan memperbesar peluang pasar yang dimiliki. 

Selanjutnya Anda juga bisa menitipkan produk SLemon yang dihasilkan ke toko-toko minuman herbal. Sedangkan untuk memperluas jangkauan pasar, Anda bisa memanfaatkan media massa seperti memasang iklan di majalah, koran, atau memanfaatkan internet marketing sebagai solusi tepat pemasaran UKM.

Strategi pemasaran yang akan dilakukan mencakup sebagai berikut: 

· Bagi konsumen dengan pembelian diatas 10 bungkus akan mendapatkan diskon-diskon atau free ongkos pengiriman.

· Memasukkan merk SLemon  ke dalam daftar sponsor pertandingan olah raga lokal, misalnya, acara 17 Agustus-an. 

· Setiap beberapa periode, melakukan kerja sama dengan para distributor untuk melakukan sales blitz, yaitu penawaran contoh gratis di pusat-pusat keramaian.

· Melakukan pendekatan dan negosiasi dengan manajemen pusat perbelanjaan / jajanan agar diijinkan menempatkan beberapa kopi selebaran iklan. Untuk hal ini bisa dilakukan langsung atau bekerja sama dengan distributor dan pemasok yang sudah ada saat ini. 

Strategi penetapan harga produk SLemon  adalah: 

· Melakukan analisa daya beli terhadap distributor antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga diperoleh harga yang sesuai.

· Memberikan nilai tambah terhadap produk apabila tidak dapat bersaing secara harga dengan kompetitor yang sepadan. 

Segmentasi :

   Geografis: Kota-Kota Besar di Indonesia

   Demografis: 

-  Gender: Perempuan dan                  Laki-laki

-  Usia: 4 Tahun Keatas

-  SSE: Semua Kelas Sosial

Targeting:

Pasar sasaran SLemon adalah anak-anak, mahasiswa, semua pekerja, ibu-ibu dan bapak-bapak lansia, kelas menengah keatas, sedang dan kebawah. SLemon akan berlokasi  di tempat yang terjangkau dan banyak dikunjungi oleh semua orang.


Postioning:

“Sehat dan Cantik dengan Sari Lemon”

KISAH SUKSES

Kisah Wiwiek Hasan Basri Sukses Berbisnis Produk Herbal

Berkeinginan untuk membuat produk herbal lebih dikenal masyarakat dan dapat dinikmati siapa saja, membuat wanita bernama Wiwiek Hasan Basri terjun ke dunia bisnis produk herbal yaitu jahe merah dan bunga rosela.

Sebelum memutuskan untuk berwirausaha, pada tahun 2004 Wiwiek pernah bekerja disebuah perusahaan minuman. Setelah hampir 2 tahun bekerja, akhirnya dia pun memutuskan untuk memulai usaha sekaligus memanfaatkan lahan keluarga yang masih belum produktif. Dari tempatnya bekerja itu, dia banyak belajar tentang bagaimana menjual produk agar diminati oleh konsumen.

"Saya banyak belajar dari situ. Ternyata dalam berbisnis jika bisa memberikan infomasi tentang produk yang kita jual secara baik dan menarik, itu akan sangat mempengaruhi penjualan," katanya seperti dilansir Liputan6.com.

Pada bulan Mei 2006 dengan bermodalkan uang Rp 30 juta, Wiwiek pun mulai membuka usaha produksi jahe merah dan bunga rosela yang dia beri merk dagang 'Berkah Aji'.

Pilihannya untuk menggeluti bisnis obat-obatan herbal semacam ini karena ingin membantu orang lain yang mau menyembuhkan penyakit namun dengan obat yang tidak memiliki efek samping, yaitu obat-obatan herbal.

"Obatan herbal kan cenderung lebih aman, walaupun kita juga harus sadar bahwa pengobatan medis juga harus berjalan," lanjutnya.

Untuk memproduksi jahe merah dalam bentuk bubuk, Wiwiek men-supply jahe tersebut dari wilayah Lampung. Dia bekerjasama dengan seorang pengusaha jahe merah tersebut yang siap mengirimkan 2-3 ton jahe per bulan.

Jahe merah yang dia terima kemudian diolah kembali hingga menjadi bubuk dan dapat dikonsumsi dengan cara diseduh. Tiap harinya, rumah produksi Wiwiek yang terletak di wilayah Cibubur, mampu menghasilkan hingga 300 botol jahe merah per hari.

Satu botol jahe merah berukuran 300 gram, dia jual seharga Rp 25.000. "Khasiat dari jahe merah ini banyak, seperti untuk mengobati masuk angin, asam urat, migran dan batuk," jelasnya.

Selain memproduksi jahe merah, Wiwiek juga membudidayakan bunga rosela yang terkenal untuk membantu menurunkan berat badan. Dia memanfaatkan lahan milik keluarga seluas 3 hektar yang sebagian besar ditanami pohon jati tanaman rosela.

Menurut Wiwiek, tanaman rosela ini memiliki masa panen yang panjang, yaitu sekitar 8 bulan hingga 1 tahun atau sepanjang tahun. "Karena masa panennya yang panjang, makanya bunga rosela ini melimpah sehingga saya bisa menjual sekaligus menyuplainya kepada rekan-rekan yang juga berbisnis bunga rosela ini," tutur Wiwiek.

Dalam satu hari, lahan rosela yang dikelola oleh saudaranya tersebut mampu menghasilkan sekitar 20 kg bunga rosela dalam kondisi basah, yang kemudian dikeringkan selama 3 hari dengan mengandalkan sinar matahari. Bunga rosela yang telah kering beratnya menyusut hingga 7 kg atau bila dibungkus menjadi sekitar 10 bungkus.

Selain menjual dalam bentuk bungkus kecil, Wiwiek juga kerap mendapat pesanan bunga rosela dalam partai besar. Untuk 1 bungkus ukuran 1 ons dia jual seharga Rp 20.000 sedang untuk pesanan 1 kg dia patok dengan harga Rp 100.000. "Jadi dari sana sudah bersih dan kering, disini tinggal kami bungkus dan siap dijual. Kalau khasiat bunga rosela sendiri dapat meningkatkan stamina, mengurangi hipertensi, batuk, mencegah kanker," katanya.

Untuk pemasaran, Wiwiek biasanya menjual produknya tersebut melalui toko obat tradisional, distributor, pemesanan secara langsung, selain itu juga kini dia telah memiliki 4 toko di Jakarta yang menjual produknya tersebut.

Omzet yang diterima Wiwiek pun terbilang cukup besar yaitu berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan.

Produknya ini pun telah didistibusikan ke luar Jakarta seperti yang paling banyak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan masing-masing pengiriman sekitar 18.000 botol jahe merah dalam sekali order. "Mereka biasanya sebulan 3 kali order, selain itu juga ke Palembang dan Padang, tetapi untuk saat ini belum sebanyak Bali dan NTB," jelasnya.

Wiwiek menjelaskan bahwa, saat momen sepi penjualannya terjadi pada sekitar bulan Januari hingga Maret karena pada saat-saat tersebut biasanya musim hujan. Sehingga sedikit menghambat produksi ditambah lagi pada awal-awal tahun biasanya pemerintah maupun pihak terkait masih jarang mengadakan pameran karena dengan adanya pameran, diakui Wiwiek sangat membantu pemasaran juga sangat berpengaruh terhadap kenaikkan omzet.

Selama berbisnis produk herbal semacam ini, Wiwiek mengaku tidak pernah menghadapi kendala baik dari segi permodalan maupun bahan baku. Yang jadi kendalanya mungkin hanya karena mulai bermunculan kompetitor yang juga membuat produk herbal seperti yang dia produksi.

Namun hal tersebut dia rasakan bukan sebagai masalah. Baginya, strategi promosi yaitu dari mulut ke mulut, melalui pameran serta tetap menjaga kualitas dari produknya sudah cukup membuat bisnisnya ini berjalan dengan baik.

"Saya punya prinsip, produk saya harus bagus bahkan tiap hari harus lebih bagus, sehingga otomatis konsumen dapat memilih produk mana yang paling baik," katanya.

Kini Wiwiek telah bisa mempekerjakan 18 karyawan. Ke depannya, dia berharap pemerintah atau pihak terkait lebih banyak merangkul para pelaku UKM seperti lebih sering mengadakan pameran.

"Tentunya juga saya berharap produk saya ini semakin dikenal masyarakat dan bisa bermanfaat untuk orang lain," tandasnya. (as)